Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di MTsN 3 Tanah Datar

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional ke-117: Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat Melalui Pendidikan (Bag.2/2)

Tanggal 20 Mei 2025 menandai peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebuah momentum historis yang sarat makna perjuangan dan persatuan bangsa. Sebagai bagian dari insan praktisi pendidikan, mari memaknai peringatan ini tidak hanya sebagai kilas balik terhadap sejarah lahirnya semangat nasionalisme melalui Budi Utomo, tetapi juga sebagai panggilan moral untuk membangkitkan semangat bersama dalam membentuk generasi muda yang tangguh, cerdas, dan adaptif terhadap zaman.

Tema Harkitnas tahun ini, “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat,” menjadi relevan dan menggugah nurani seluruh insan pendidikan. Kebangkitan bukan lagi semata tentang melepaskan diri dari penjajahan fisik, tetapi juga dari keterbelakangan pemikiran, kesenjangan akses, serta ketertinggalan dalam penguasaan teknologi dan literasi digital. Di era revolusi industri 4.0 dan bahkan menuju society 5.0, literasi digital menjadi fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Sebagai praktisi pendidikan, kita melihat tantangan besar sekaligus peluang besar. Pandemi beberapa tahun lalu telah mempercepat digitalisasi pendidikan. Namun, apakah semua peserta didik dan pendidik telah siap dan terampil? Sayangnya, belum sepenuhnya. Masih banyak guru yang perlu berbenah untuk meningkatkan literasi digitalnya, siswa yang hanya mahir sebagai konsumen digital tetapi belum terampil menjadi kreator, serta lingkungan pendidikan yang belum sepenuhnya kondusif dalam mendukung inovasi berbasis digital.

Refleksi Harkitnas 2025 bagi kita adalah ajakan untuk terus bergerak. Kebangkitan pendidikan harus dimulai dari ruang kelas: dari bagaimana kita menyusun strategi pembelajaran yang adaptif, dari upaya membimbing siswa agar bijak dalam menggunakan teknologi, hingga bagaimana kita membangun budaya literasi digital yang kuat dan berkelanjutan. Ini bukan tugas satu dua orang, tapi tanggung jawab kolektif kita semua — guru, kepala sekolah, pemerintah, dan orang tua.

Bangkit bersama berarti kita saling menguatkan. Guru harus terus belajar, berkolaborasi, dan tidak boleh takut terhadap perubahan. Pemerintah perlu mendukung dengan kebijakan yang berpihak pada peningkatan kapasitas digital pendidik dan pemerataan akses teknologi. Siswa perlu diberi ruang untuk berekspresi, berinovasi, dan menjadi bagian aktif dari kemajuan pendidikan.

Mewujudkan Indonesia kuat berarti menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam kognisi, tetapi juga berkarakter dan mampu bersaing secara global. Pendidikan yang memerdekakan, mendalam, dan transformatif harus menjadi jalan bersama menuju cita-cita tersebut.

Akhirnya, Hari Kebangkitan Nasional ke-117 ini hendaknya menjadi pelecut semangat kita untuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme melalui penguatan pendidikan, khususnya dengan menanamkan kesadaran digital dan semangat gotong royong di era modern. Jika kita bangkit bersama, maka Indonesia yang kuat bukanlah sekadar mimpi, tetapi kenyataan yang sedang kita wujudkan — dimulai dari ruang kelas.

#harkitnas20mei2025 

#harikebangkitannasional2025

#selamatharikebangkitannasional

#bangkitbersamawujudkanindonesiakuat

#darimadrasahuntukindonesia

• #madrasahmajubermutumendunia